Jalan - Jalan [lagi] ke Korea Selatan
Published On
12/27/2014
By
Dinilint
[masih] tentang Solo Backpacing
Published On
11/11/2014
By
Dinilint
Solo backpacking. Solo = kota. Back = belakang. Packing = ngepak barang. Jadi kalo dijadiin satu artinya ngepak di belakang kota. Halah,,,.
Intinya aku mau cerita lagi tentang acara jalan-jalan sendirian kemaren dengan budget terbatas.
![]() |
mestinya yang nongol disitu muka akuuuuuu |
Jalan sendirian nggak seserem yang dibayangin kok.
Enaknya Solo Backpacking
Published On
11/03/2014
By
Dinilint
Solo backpacking,, atau jalan-jalan sendirian dengan budget terbatas ternyata seru juga,,,,, setelah dicoba :D. Dulu aku juga ragu untuk jalan sendirian,, apalagi dengan budget minimal. Bayangin mesti cari tahu arah sendiri, cari tahu transport sendiri, nyasar sendiri, terutama,, nggak ada yang bisa diutangin. Hahahaha
Solo backpacking aku dimulai dari
Museum Nasional Thailand di Bangkok
Published On
10/29/2014
By
Dinilint
Hari pertama jalan-jalan saya di Bangkok untuk pertamanya, dengan situasi saya benar-benar jalan sendirian, tiba-tiba ada orang asing yang menghampiri saya dan berkata;
"Kalo kamu mau tahu tentang Thailand datang ke museum. Kamu bisa datang ke kuil-kuil yang sudah berubah fungsi jadi barang komersil dibanding tempat ibadah, atau istana boongan yang digunakan untuk menarik banyak uang dari turis, lain waktu. National Museum will be good."
Naik Kereta dari Butterworth (Penang) ke Bangkok
Published On
10/21/2014
By
Dinilint
Perjalanan saya di Penang sudah berakhir. Hari ini saya siap berpindah ke Bangkok. Ini yang saya tunggu-tunggu karena saya pengen naik sleeper train. Sleeper train ini kereta internasional antarbangsa dimana kursinya bisa berubah menjadi kasur alias tempat tidur.
Saya beli tiket antarbangsa ini via email.
Transit di Penang
Published On
10/08/2014
By
Dinilint
Penang merupakan salah satu kota yang saya kunjungi ketika melakukan perjalanan #crosscountry, perjalanan singkat mengunjungi Singapura, Malaysia, dan Thailand lewat jalan darat. Aku pilih berhenti di Penang selain karena rute kereta api menuju Bangkok ada yang berasal dari Penang (Butterworth), tapi juga karena kata Penang sangat populer di telingaku. Kenapa ya? Yuk transit di Penang.
Aku naik bus dari KL menuju Penang yang makan waktu sekitar
KL for a day
Published On
10/05/2014
By
Dinilint
Main Bentar ke Genting
Published On
8/27/2014
By
Dinilint
Perjalanan mengarungi beberapa negara belum selesai. Setelah Singapura, kini saatnya aku pindah ke Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur.
Niatnya si naik bus malam dari Singapura ke Kuala Lumpur yang menghabiskan waktu sekitar 4 jam, tapi ada pilihan lain untuk bisa langsung ke Genting Highland dengan lama perjalanan sekitar 5 jam. Bus berangkat jam 11.30 malam, tapi kami janjian dengan pihak bus untuk datang kembali jam 11 malam di Golden Mile Tower, tempat bus memulai perjalanan.
S.E.A Aquarium
Published On
8/20/2014
By
Dinilint
Laut,,,, aku selalu suka laut. Biru sebagai warna latar dengan berbagai macam warna cantik ikan-ikan, karang, dan berbagai macam makhluk laut membuat aku selalu suka suka dan suka pada laut.
Hal paling menyenangkan ya nyebur di laut, merasakan seluruh tubuh basah dengan air asin laut. Tapi, ada kalanya pengen juga berasa nyebur tapi kering.
Mana bisa? Bisa! Kan ada sekumpulan orang yang nggak punya laut bagus tapi pengen bisa menikmati dan belajar tentang laut. Salah satunya di S.E.A Aquarium, Singapura.
Masuk ke dalam S.E.A Aquarium berasa masuk ke dalam laut. Di kanan kiri ada berbagai macam hewan laut berenang kesana kemari. Aquarium ini menceritakan tentang kondisi laut di Asia Tenggara. Semuanya menyenangkan dan asik. Sayangnya, ada beberapa karang buatan [dari semen] yang ketahuan banget kalo ini buatan manusia.
Aquarium ubur-ubur yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan visualisasi ubur-ubur yang bisa berganti-ganti warna |
Tentang buatan mnusia, yang paling menarik adalah satu sudut tempat berkarya. Di situ kita bisa membuat karang laut berwarna-warni dari barang bekas. Kreatif dan sayang bumi. Keren.
S.E.A Aquarium terletak di Pulau Sentosa, Singapura. Pada bulan Juni 2014 kami dapat tiket seharga 30 SGD dari harga asli 38 SGD. Kami beli di salah satu biro perjalanan di salah satu bangunan di daerah Chinatown. *maaf lupa namanya
- Dinilint -
I'm Proud To Be Part Of This Nation
Published On
8/16/2014
By
Dinilint
There's always reason for everything.
I admit that.
So, there's reason why I have to be born in Indonesia and to be Indonesian.
When I was child, I ask why am I should live in this country. All I heard about this country that time, only the stuck things that can not be fix by us, the people, or can I call it 'wong cilik' in Indonesian bahasa. They told me that it would be so hard for me to live in the future. The competition between Indonesian that limited with people from around the world. And I wonder, 'is it true?'
After so many years pass by, I learn more about the country I'm livin, Indonesia. I try by read some books about this country. About how Indonesian and people who live in Indonesia life. About how Indonesian that live a life in other country. About Indonesian who known by many people in the world. I try to travel around my hometown, Semarang, Central Java. I learn about the weather, the condition, the culture.
Many years pass, many kilometers I had done, many smiles I receive. I have no about Indonesia, Nusantara better yet. There's so many question still around my mind. But, slowly but sure, I'm continously fall in love to this Nusantara.
Thank God, this year I can experience optimism about Indonesia. This year we really celebrate the democration and can call it democration party. We do it happily. I feel the peace all over Indonesia.
I just know so little, and there's more journey I have to take to know more about Indonesia, why am I born here, why am I called Indonesian, why am I live in here. In the same time, I also feel grateful to be born in Indonesia, to be called Indonesia, to live in Indonesia.
Dirgahayu Indonesiaku!!
I admit that.
So, there's reason why I have to be born in Indonesia and to be Indonesian.
When I was child, I ask why am I should live in this country. All I heard about this country that time, only the stuck things that can not be fix by us, the people, or can I call it 'wong cilik' in Indonesian bahasa. They told me that it would be so hard for me to live in the future. The competition between Indonesian that limited with people from around the world. And I wonder, 'is it true?'
After so many years pass by, I learn more about the country I'm livin, Indonesia. I try by read some books about this country. About how Indonesian and people who live in Indonesia life. About how Indonesian that live a life in other country. About Indonesian who known by many people in the world. I try to travel around my hometown, Semarang, Central Java. I learn about the weather, the condition, the culture.
Many years pass, many kilometers I had done, many smiles I receive. I have no about Indonesia, Nusantara better yet. There's so many question still around my mind. But, slowly but sure, I'm continously fall in love to this Nusantara.
Thank God, this year I can experience optimism about Indonesia. This year we really celebrate the democration and can call it democration party. We do it happily. I feel the peace all over Indonesia.
I just know so little, and there's more journey I have to take to know more about Indonesia, why am I born here, why am I called Indonesian, why am I live in here. In the same time, I also feel grateful to be born in Indonesia, to be called Indonesia, to live in Indonesia.
Dirgahayu Indonesiaku!!
Swimming With Jellyfish in Kakaban Island, East Borneo
Published On
8/13/2014
By
Dinilint
In early August I have opportunity to visit East Borneo. I had Derawan Island and surround in my wishlist. Lucky me, I can enjoy these islands in perfect moment. After lebaran holiday for mostly people in Indonesia, the island is just quiet. This is the review through pictures.
It's not easy to reach Derawan.
Putus Asa di Singapura
Published On
7/25/2014
By
Dinilint
Singapura selalu menyimpan cerita, kali ini cerita tentang betapa putus asa nya aku dan Nia untuk keluar dari Singapura, mulai dari cari taksi yang tak kunjung berhenti, cari bus, nyaris kehilangan waktu sehingga bisa ditinggal bus, dan kemungkinan untuk menginap di Singapura lagi dengan budget nyaris tidak ada.
Gratisan di Singapura!
Published On
7/24/2014
By
Dinilint
Kabar gembira! Singapura bisa dinikmati dengan gratisan :D
![]() |
O yeah! |
Singapura nggak semuanya mahal. Nggak semua tempat menarik di Singapura membutuhkan administrasi (*baca: beli tiket) untuk masuk dan menikmati atraksinya. Ini beberapa tempat yang gratisan dan cakep. Kalo ada tambahan kasih tau yaaa,,,
1. Berfoto di mana saja!
Singapura ini kota yang rapi & bersih.
Bertahan Hidup di Singapura yang Mahal
Published On
7/15/2014
By
Dinilint
Singapura? Kenapa? Karena kebanyakan orang Indonesia memulai perjalanan ke luar negeri pertama kali nya kesini. Singapura dekat dengan Indonesia dan sangat 'beda' dengan Indonesia, apalagi banyak tiket promo super murah untuk kesini. Meski tiket pesawat untuk pergi ke Singapura sangat murah, sayangnya biaya hidup di Singapura makin hari makin mencekik. Hiks.
Pertama kali ke Singapura, aku nekat bawa uang hanya 100 dolar singapura. Sebenernya karena
![]() |
Singapura oh Singapura |
Pertama kali ke Singapura, aku nekat bawa uang hanya 100 dolar singapura. Sebenernya karena
Penantian 2jam Demi Makan di Kupang
Published On
7/13/2014
By
Dinilint
Sore itu kami kembali lagi ke Kupang dengan selamat. Berhubung Kak Geni nggak ada di Kupang, jadilah kami harus mandiri semalam di Kupang, artinya nggak ada yang jemput di bandara, nggak ada yang bawain motor buat kami jalan-jalan. Tapi Kak Geni tetep antisipasi atas keadaan kami tanpa dia di Kupang ini. Kami sudah dibekali nomor telpon taksi langganannya dan kunci kos Kak Ulfa yang juga lagi pulang kampung.
Tidak ada angkutan umum semacam bus apalagi kereta dari bandara Kupang ke kota. Kami bisa pakai taksi dari bandara atau telpon taksi langganan. Taksi-taksi di Kupang menggunakan mobil avanza, xenia dan berplat nomor hitam sehingga agak susah dibedakan dengan mobil pribadi. Untuk mengantar kami dari bandara ke kota, kami harus membayar 80,000 rupiah. Jumlahnya sama dengan taksi bandara.
Terima Kasih Air Asia,, Aku Bisa Pulang :)
Published On
7/11/2014
By
Dinilint
Pagi itu aku bangun dengan perasaan bahagia. Setelah 10 hari di jalanan, luntang-lantung dengan tas punggung kesayangan, pindah tidur dari satu ruangan ke ruangan yang berlainan, dan bertemu dengan berbagai macam teman-teman yang sangat menyenangkan, akhirnya hari ini saatnya untuk pulang. Yipie.
Seperti hari-hari kemarin, aku melakukan pengecekan pada semua dokumen yang kusimpan di satu pouch khusus. Paspor aman, duit, masih ada, ATM komplit, oret-oretan dan pulpen ada, tiket masih terlipat rapi. Semua dokumen masih lengkap dan tidak ada yang terlewat. Aman. Aku melihat ke arloji tangan. Saat itu jam tujuh pagi waktu setempat. Di kotak kecil di sebelah kanan terpampang tulisan 2 yang mengartikan bahwa saat itu tanggal 2. Kembali kubuka pouch khusus tadi. Kali ini aku mengambil tiket dan membacanya dengan seksama. Penerbangan Svarnabhumi - Singapore pukul 20.55 tanggal 2 Juni 2014. Yeay. Hari ini memang saatnya pulang.
Tapi,, kenapa ada perasaan nggak enak ya. Aku kembali cek
One un[Perfect] Afternoon in Bangkok
Published On
7/11/2014
By
Dinilint
Sore itu adalah sore paling bete sepanjang perjalanan aku #crosscountry. Setelah mendapat banyak momen gila dengan dek crit di Singapura, dapat teman baru yang super asik di Penang, ini saatnya aku untuk jalan sendirian di Bangkok. Rencanya sih nggak sendirian. Ada teman yang bersedia menampung aku di Bangkok. Paling nggak seharusnya sore itu aku ada teman bicara. Tapi mendadak dia ada urusan di luar Bangkok sehingga kami nggak bisa bertemu dan aku nggak jadi nginep di tempat dia. Yah,, sudahlah.
Dari awal berangkat aku udah siap dengan semua konsekuensi di perjalanan yang mungkin terjadi, termasuk jalan sendirian dan bener-bener jadi solo traveller.
Transit di Labuan Bajo
Published On
5/24/2014
By
Dinilint
Tahu kan kalo ada pulau bernama Komodo di bagian timur Indonesia. Kalo inget si naga purba ini pasti ada nama kota kecil Labuan Bajo.
Labuan Bajo menyebut dirinya sebagai pintu gerbang komodo. Komodo yang merupakan salah satu keajaiban dunia. Salah satu hewan purba langka yang masih hidup dengan bebas di alamnya. Temen-temen bule bahkan menyebut komodo dengan 'dragon'.
Stay in Uninhabitated Island
Published On
5/09/2014
By
Dinilint
Have you been watching Cast Away? Do you remember how Tom Hanks survive in island by himself?
After watching that movie, I wonder how it feels. So I think there are many island in Indonesia that can show me how to experience live in the island. Small island with white sand beach, coral, coconut tree, and the sea off course. Let me tell you about my experience stay in Seraya Island, the uninhabitad island.
Stay A Night In Labuan Bajo
Published On
4/27/2014
By
Dinilint
After 12 hours just sit in front row of Gemini Bus that take us from Bajawa, finally we arrive safely in Labuan Bajo. Yeay!
It was dark when we reached Labuan Bajo. The bus driver ask us where to stay. We said we haven't booked any hostel or something like that yet. Then, he offered me which one of ho(s)tel do we like. The cheap one, the comfort one? We ask the comfort one with reasonable price. He offered about hostel for lokal citizen, clean enough, or for tourist, mostly foreign who stay. The conversation still continue,, then we can't decide yet which one. So, the friendly om Leo take us near some kind of foodcourt in the harbour of Labuan Bajo. He said, it's the good decision, the hostel clean, cheap, and near with the cheap food resources for diner. Hahay.
12 jam menuju Labuan Bajo
Published On
4/13/2014
By
Dinilint
"........ ada bus ke Labuan Bajo. Bus hanya satu kali sehari, berangkat dari Bajawa jam 7 pagi. Travel juga ada. Berangkatnya kalo ada penumpang."
"-___________-"
Itulah salah satu hal yang kurang mantab saat ngetrip di Indonesia, terutama di daerah-daerah semi pedalaman. Transportasi kurang memadai. Huhuhuhu. Nasib hobi jalan-jalan, duit mepet, waktu terbatas. Huhuhuhuhuhuhuhuhu.
Sebentar di Bajawa
Published On
4/03/2014
By
Dinilint
Thank God! Selalu ada hal baik di balik kejadian tidak menyenangkan, begitu juga hal yang menyenangkan menandakan kita selalu dikeliling hal yang baik. :)
Senang rasanya akhirnya bisa menginjakan kaki di Bajawa, kota kecil yang damai, rapi, dan tenang. Yeay,, aku bertemu lagi dengan sahabat di masa-masa kuliah dan awal kerja.
Bajawa seperti halnya kota dalam cerita masa kecilku. Kota kecil yang rapi, rumahnya teratur, dan jalanannya sepi. Rasa-rasanya orang-orang Bajawa hanya mengenal aktivitas bersantai. Ketika matahari menghilang di barat, penduduk Bajawa menikmati rumah dan keluarga.
Hal Kurang Menyenangkan di Flores :(
Published On
3/15/2014
By
Dinilint
"Bagaimana Flores, nak?".
"Menyenangkan. Semua orang ramah dan suka menolong. Saya harap terus begitu sampai saya pulang dari Flores ya"
:)
"Menyenangkan. Semua orang ramah dan suka menolong. Saya harap terus begitu sampai saya pulang dari Flores ya"
:)
Pesan yang selalu ibu berikan ketika aku hendak berangkat ngetrip adalah 'waspada'! Tiap dengar kata itu aku selalu teringat dengan para scamer dan penipu di jalanan yang suka memanfaatkan turis dengan berbohong demi kepentingan dirinya sendiri saat itu. Sayangnya, aku selalu pasang sikap waspada paling tinggi saat jalan-jalan di negara sendiri, Indonesia :(.
Tapi ketika tiba di Flores, aku merasa hal yag berbeda.
Delay-nya Air Asia
Published On
3/10/2014
By
Dinilint
QZ 8242 menuju Phuket sudah memanggil penumpang untuk naik ke pesawat sejak jam 17.05. Nampaknya maskapai paling baik 5X berturut-turut ini tetap pada kebiasaannya yang on time di penerbangan kali ini.
Mendekati jam 17.20 semua penumpang sudah duduk manis di dalam pesawat. Para pramugari sudah memperagakan instruksi keselamatan. Pesawat sudah mulai berjalan menuju lapangan lepas landas. Semua tampak sempurna ketika sang kapten memberikan pengumuman bahwa ada salah satu onderdil pesawat yang rusak fatal sehingga pesawat harus kembali ke tempat parkir untuk perbaikan. Kami, penumpang harus sabar menunggu.
Pesawat pun putar balik dan nggak jadi lepas landas. Di parkiran, kru teknisi sudah menunggu dan langsung menuju bagian depan pesawat untuk memperbaiki entah bagian apa yang rusak pada pesawat. Mending dibetulin deh daripada resiko satu murnya copot di udara.
Sayangnya, bagian menunggu ini nggak selalu menyenangkan. Meskipun AC dan ruangan dalam pesawat yang cukup nyaman, tapi lapar dan haus membuat kami kelonjotan. Apalagi kami tidak diperkenankan membawa minuman ke atas pesawat. [*aku berhasil menyelundupkan satu kotak kopi instan dalam pouch. Lumayanlah biar nggak haus nunggu. Hihihi].
Nyaris satu jam kami menunggu tanpa kabar, akhirnya kapten ambil keputusan supaya kami ganti pesawat saja. Rupanya maskapai merah ini punya pesawat cadangan di Soetta. Proses pemindahan penumpang pun dilaksanakan tanpa ribet.
Kira-kira 2jam kurang 10 menit dari jadwal penerbangan seharusnya kami lepas landas meninggalkan Jakarta. Hoh, padahal aku udah siap2 mau klaim asuransi apabila delay lebih dari 2jam.
That's why I know why Air Asia get the best airlines for five times. Good job!
Ketika Paspor Hilang di Phuket
Published On
3/09/2014
By
Dinilint
Aku, Misi, Kuncrit baru sampai di Bandara Phuket dekat tengah malam. Kami langsung menuju imigrasi dan mendapatkan satu cap lagi di paspor. Misi dan Kuncrit yang pertama kali datang ke Phuket langsung heboh mengambil tiap flyer dan brosur pariwisata sampai penjahit [*entah mengapa banyak turis yang suka bikin baju di Thailand], dan SIM card operator lokal gratis [*pulsanya isi sendiri ya].
Keluar dari bandara, kami celingak-celinguk cari taksi terpercaya. Banyak orang yang menawarkan taksi, tapi kami khawatir kalo yang begituan taksi gelap macam di negeri sendiri. Kami akhirnya menemukan satu agen di sebelah kanan yang menawarkan rute menuju Phuket Town. Kami bayar 600 THB.
Taksi yang menuliskan namanya airport limousine di badan mobil mercedez mulusnya itu membawa kami melewati jalanan mulus Phuket menuju kota. [*sebaiknya kamu menuliskan alamat hotel lengkap, nomor telpon, dan kalau bisa peta untuk menuju hotel/hostel/guest house/ dll]. Kami pun selamat sampai di guest house.
Nah, pada saat kami harus check in, barulah Misi sadar kalau paspornya telah hilang entah kemana. *JANG JANG*. Nah, dokumen setara nyawa di negara orang hilang,, mesti gimanaaaaaa?
Pictures From Kelimutu, Flores, Indonesia
Published On
3/03/2014
By
Dinilint
Kelimutu - Momen Sarapan Priceless
Published On
2/17/2014
By
Dinilint
Malam itu kami nggak bisa tidur. Sepertinya banyak alasan dibalik insomnia yang tiba-tiba ini. Bisa jadi ini akibat perpaduan efek dari kopi Flores yang super nampol, cuaca yang seger-seger dingin, ruangan yang kelewat luas, buku bacaan baru, dan rencana besok pagi-pagi buta untuk mengunjungi Three Color Lake, Danau Kelimutu. Yippie,,,,,, Kelimutuuuuuuuuuuuu *salto
Jam 4 pagi kami dijanjikan untuk dibangunkan oleh bapa penjaga penginapan. Yah,, mirip morning call kalo di hotel beneran. Dua orang tukang ojek beserta motornya sudah bersedia untuk mengantar kami besok ke Kelimutu. Perjalanan pulang pergi dihargai 100k rupiah. Baiklah. Saatnya kami tidur.
Antara Kupang, Ende, dan Moni
Published On
2/04/2014
By
Dinilint
Buat kami saat itu, transit sehari di Kupang sudah lebih dari cukup. Ternyata,, cuaca berkata lain. Kami dipaksa berdiam lebih lama di Kupang.
Seharusnya pagi itu menjadi kali kesekian untuk aku bangun ekstra pagi demi mengejar pesawat jam 6 pagi. Tapi mataku baru terbuka sekitar jam 7 pagi. Rasanya aku malas sekali membuka kain bali yang menjadi selimutku. Handphone ku membunyikan lagu cadas,, meraung-raung minta dipencet, menandakan ini sudah saatnya untuk bangun. Mau tak mau aku harus bergerak seperti bumi yang berputar terus menerus selama 24 jam seharian.
Ada Apa di Kupang
Published On
1/18/2014
By
Dinilint
Perjalanan Panjang Menuju Kupang
Published On
1/14/2014
By
Dinilint
Untuk menuju Kupang ternyata nggak semudah beli tiket pesawat ke Kupang, antri di counter check in, naik pesawat. Ada satu hari perjalanan sebelum saya bisa bertemu Bandara El-Tari Kupang.
Perjalanan panjang ini dimulai dari kegalauan tentang jadwal kedatangan kereta api Indonesia yang
Jadi Ceritanya ...
Published On
1/10/2014
By
Dinilint
#jalanketimor
Published On
1/07/2014
By
Dinilint
Subscribe to:
Posts (Atom)
0 komentar:
Thank you for reading and leaving comment :)